Untuk meningkatkan bobot dan mempercepat pematangan hasil panen, para petani di India memilih jalan pintas dengan menyuntik tanaman buah dan sayur mereka dengan hormon oksitosin, yakni hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang kontraksi pada rahim saat proses melahirkan. Dalam surat yang dikeluarkan oleh kementrian kesehatan India disebutkan menteri Dinesh Trivedi menyatakan perdagangan hormon oksitosin adalah ilegal. Ia mengatakan penggunaan hormon ini dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius.
"Hormon ini mungkin akan menyebabkan kerusakan permanen pada kesehatan, terutama bila dikonsumsi lewat sayuran atau buah yang sudah disuntik," kata Trivedi. Ia menambahkan, penyakit yang bisa timbul dari paparan hormon ini antara lain gangguan jantung, kemandulan, gangguan saraf, serta penurunan daya ingat. Ia menambahkan, buah dan sayur yang terbukti telah disuntik dengan hormon oksitosin antara lain labu, semangka, mentimun, dan sebagainya. Buah-buahan itu disuntik supaya terlihat lebih besar. Terkadang, buah dan sayuran itu disuntik sebelum dijual di pasar supaya terlihat segar.
Oksitoksin sebenarnya adalah hormon yang dikeluarkan tubuh secara alami untuk merangsang kontraksi rahim saat persalinan. Pada wanita yang kontraksinya lambat, tetesan oksitosin dapat digunakan untuk membantu kontraksi lebih kuat dan teratur.
Di India, hormon ini juga dilarang untuk digunakan pada hewan namun secara ilegal diberikan pada induk sapi untuk merangsang produksi susu. Sebelumnya media lokal memberitakan adanya remaja di bawah umur yang disuntik hormon ini supaya mereka terlihat lebih dewasa dan bisa segera dinikahkan. Di Bangladesh, pekerja seksual biasanya juga diberikan obat steroid oredexon, sejenis okstosin untuk alasan yang sama, membuat seorang gadis tampak lebih matang dari usia sebenarnya.
sumber : http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/29/17173391/Wah..Buah.dan.Sayur.Disuntik.Hormon

 
 
Ayo share ke temen - temen kamu dengan Facebook, Twitter, dan masih banyak lainnya

Gabung Milis Yuk..

Berlangganan artikel INILAH INFO terbaru via Email

twitter iklan koranfacebook iklan korangoogle pluslinkedinrss feedemail

Advertisment

Stats Info

stats online users