Air Mengalir Di Planet Mars Ada!
"Kami berhasil mengindetifikasi batu dan kerikil di lokasi pendaratan, yang jelas dibawa oleh air. (Batu ini) sudah terpecah dan terhaluskan," kata William Dietrich, pakar geomorfologi yang bekerja sama dengan tim imaji Curiosity. Menurut Dietrich, inilah awal dari proses pembelajaran berapa banyak air yang pernah mengalir di Mars. Serta, berapa lama area ini pernah basah karenanya. Adanya air ini kemudian memicu kemungkinan lain, benarkah pernah ada kehidupan di Mars? John Grotzinger, peneliti yang juga terlibat dalam program ini, berani menyimpulkan jika Curiosity sudah menemukan situs yang berpotensi dihuni di masa lalu.
Tapi, ditegaskan Grotzinger, bukan berarti ada kehidupan di Mars. Hanya, beberapa kondisi fisik di permukaan Mars menunjukkan adanya kemungkinan tersebut. "Kelayakhunian membutuhkan air, sumber energi, dan sumber dari karbon organik. Kini kita punya lorong yang dibutuhkan untuk observasi air," tuturnya dalam jumpa pers di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California, AS, Kamis (27/9/2012). Berikutnya akan dilakukan penilaian kimia. Dilakukan di dua lab kecil yang terdapat di Curiosity. Sedangkan tujuan lokasi berikutnya adalah Gunung Sharp setinggi lima kilometer, yang berada di pusat kawah Gale. "Tapi, ini sudah jadi jaminan kami sudah menemukan lingkungan yang berpotensi dihuni," ucap Grotzinger. Curiosity diluncurkan dari Bumi sejak November 2011, dan mendarat di Mars pada Agustus 2012. Robot bagian dari misi NASA, Mars Science Laboratory (MSL) dianggap sebagai tercanggih yang pernah ada. Meski bukan misi untuk mendeteksi kehidupan di Mars, robot ini berperan sebagai eksplorasi astro-biologi. Artinya, dia mencari dasar bangunan kehidupan dan kemungkinan dihuni makhluk hidup. Tribun