Database Perusahaan Dunia Mencapai 2,2 Zettabyte
Menurut laporan "2012 State of Information Survey" dari Symantec, perusahaan dengan level UKM memiliki rata-rata 563 terabyte data. Sedangkan perusahaan besar, angkanya mencapai 100 ribu terabyte. Jumlah yang luar biasa ini sebanding dengan dana yang dihabiskan perusahaan untuk mengelola informasi tersebut. Secara rata-rata, perusahaan besar di dunia menghabiskan 38 juta dollar AS per tahun untuk itu.
Jelas, dengan jumlah data dan biaya pengelolaan yang besar, kehilangan informasi akan menjadi pukulan yang telak bagi perusahaan. Salah satu responden, menurut Symantec, bahkan mengatakan perusahaannya bisa berhenti beroperasi selama dua tahun jika hal itu terjadi. Menurut survei itu, responden dari Indonesia menyebut dampak terbesar dari hilangnya data mencakup rusaknya reputasi dan merek (63%), menurunnya pendapatan (47%), kehilangan pelanggan (40 %) hingga meningkatnya pengeluaran (40%).
Salah satu masalah utama yang diidentifikasikan oleh 54% perusahaan adalah information sprawl – pertumbuhan informasi secara berlebihan yang tidak terorganisir, sulit untuk diakses dan seringkali mengalami duplikasi di tempat lain. Untuk membantu perusahaan-perusahaan agar dapat melindungi informasi mereka secara lebih efektif, Symantec menyarankan tips berikut ini:
1.Perlindungan harus fokus pada informasi, bukan pada perangkat atau pusat data.
2. Perusahaan-perusahaan harus bisa memisahkan data yang tidak berguna dari informasi bisnis yang berharga.
3. Deduplikasi dan pengarsipan membantu perusahaan untuk melindungi lebih banyak data.
4. Perlu adanya kebijakan-kebijakan yang konsisten untuk informasi.
5. Rencanakan kebutuhan informasi masa depan dengan mengimplementasikan infrastruktur yang fleksibel.
Database Perusahaan Dunia Mencapai 2,2 Zettabyte
Sumber