Bermula dari seorang anak yatim, Dastan (Jake Gyllenhaal), sebuah anak kecil di jalanan ibukota Persia, dia diadopsi oleh raja Setelah menunjukkan keberanian di pasar. ." Lima belas tahun kemudian, Dastan sudah dewasa dan tumbuh besar, dia ber saudara angkat dengan Garsiv dan Tus memimpin pasukan Persia untuk menyerang  kota suci Alamut, dengan klaim orang-orang kota menjual senjata kepada musuh-musuh Persia, seperti kata Nizam (Ben Kingsley ), saudara Raja sekaligus penasihat raja. Persia berhasil menaklukkan Alamut, saat berperang Dustan menemukan sebuah belati indah yang merupakan suatu kunci waktu yang akan membuka awal suatu perjalanan panjang sang pangeran, setelah peperangan berakhir, pasukan Persia merayakan kemenangan bersama raja, tetapi selama perayaan Pangeran Dastan difitnah dengan dibujuk untuk member hadiah gaun beracun yang berasal dari pangeran Tus (saudaranya) untuk Raja Sharaman (Ronald Pickup), yang menyebabkan kematian Raja Persia dengan tragis, yaitu jubah yang membakar tubuh raja. Dustan dan putrid Tamina kabur karena pasukan raja menganggap Dustan telah sengaja membunuh Raja.

Dalam petualangan mereka ke depan, mereka berdua (Dustan dan Tamina) bertemu dengan kelompok pedagang-bandit  di lembah budak, dan juga  pengusaha  burung unta balap, Sheik Amar (Alfred Molina) bersama temannya seso (Steve Toussaint) dari negeri Ngbaka, terkenal ahli dalam melemparkan pisau. Lalu mereka berdua  kembali ke Persia untuk menghadiri pemakaman Raja Sharaman. Dastan mencoba meyakinkan pamannya bahwa ia bukan penyebab kematian ayahnya dengan menunjukkan belati indah tadi, tetapi diambil oleh Tamina. Secara tidak sengaja, ia melihat luka bakar di tangan Nizam, Dustan spontan menyimpulkan bahwa Noam adalah dalang pembunuhan Raja. Nizam juga telah merencanakan  penyergapan untuk Dastan sepanjang jalanan Persia, Dustan terlibat konflik dengan saudaranya Garsiv, tetapi Dustan berhasil lolos. Dastan menceritakan kepada Tamina bahwa saudara jahat Raja, Nizam adalah dalang yang berada di balik semua itu. Serangan Alamut adalah tuduhan palsu yang diberikan oleh Nizam bermotif hanya untuk menguasai Belati Waktu dan menggunakannya dengan Sandglass besar, yang tersembunyi di bawah kota suci Alamut. Dengan cara ini, Nizam akan kembali ke masa sebelum dia menyelamatkan Sharaman dari serangan singa dan membiarkan saudaranya mati, sehingga memastikan bahwa nanti di masa depan dia akan menjadi Raja Persia. Namun, Tamina bercerita kalau Sandglass adalah warisan, yang apabila rusak akan membuat para dewa murka dan akan menghukum manusia atas dosa-dosanya. Seorang gadis suci, memberikan hidupnya, meyakinkan para dewa untuk menutup pasir, sehingga apabila  Belati Waktu digunakan untuk menembus Sandglass, maka pasir akan berkurang dan menghancurkan seluruh dunia. Pemegang belati itu juga dapat memutar kembali waktu sejauh yang mereka harap. Pasangan ini kemudian mengesampingkan perbedaan mereka dan setuju untuk bekerja sama untuk melindungi Belati Waktu tersebut. Nizam sadar kalau Dastan tahu dia bertanggung jawab atas semua ini, lalu dia berusaha untuk meyakinkan Raja Baru (Tus dan Garsiv) dengan berkata bahwa Dastan sedang mencoba untuk menggulingkan mereka dan dia harus dibunuh tanpa pengadilan untuk menghindari pemberontakan Dustan terhadap Persia. Nizam juga menyewa Hassansins, sekelompok prajurit yang sangat terampil  (pembunuh bayaran kerajaan Persia dahulu kala) yang Nizam sembunyikan untuk tujuannya sendiri setelah Sharaman membubarkan sekte ini.  

Dastan dan Tamina lagi-lagi ditangkap oleh Sheik Amar, seso, dan kelompok mereka karena kekacauan yang telah diperbuat kemarin. Sheik kemudian menawan mereka berdua. Tetapi malam itu, saat semua orang tidur, pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang mereka dengan cara  mengendalikan sejumlah ular berbisa. Banyak dari anggota Sheik Amar mati, tetapi Dastan menggunakan belati untuk memundurkan waktu, dan berhasil membunuh semua ular sendirian. Esokan harinya, bersama  Sheik dan seso, mereka melakukan perjalanan ke tempat rahasia di pegunungan dekat India, di mana Tamina ingin menutup belati itu dengan kembali ke batu asalnya. Tapi untuk melakukannya, Tamina harus mengorbankan dirinya sendiri, tapi Tamina gagal saat mereka bertemu dengan orang-orang Garsiv.  Dastan berhasil membujuk saudaranya dan meyakinkan bahwa ia tidak bersalah, sayangnya Garsiv dibunuh oleh pisau yang dilemparkan oleh Hassansin. Mendadak terjadi serangan Hassanin, dimana menewaskan banyak kelompok Sheik dan Garvis, sementara pemimpin mereka berhasil merebut Belati Waktu dari Tamina (yang tak sadarkan diri dalam pertempuran) dengan menggunakan ular terlatih. Tamina dan Dastan, serta Sheik Amar dan seso, kembali melakukan perjalanan ke Alamut untuk mengungkap kebenaran tentang kejahatan Nizam dan belati waktu yang diincar Nizam. Pertama, mereka harus mendapatkan belati  yang disimpan di kuil suci oleh Nizam. Belati waktu ini dijaga oleh Hassansin yang membunuh Garsiv. Seso, master melempar pisau, berkelahi dengan  Hassansin untuk mendapatkan pisau itu. Dia berhasil membunuh Hassansin dan membuang ke luar kuil suci belati waktu untuk Sheik dan Dastan sebelum meninggal. Sheik Amar kemudian mengalihkan perhatian para penjaga dengan bertempur kecil untuk umpan saja,  sementara Dastan menunjukkan kebenaran tentang Belati kepada Tus dengan cara bunuh diri untuk membuat Tus tahu kekuatan belati tersebut, Tus kaget tetapi dia ingat pesan Dustan untuk menekan permata belati tersebut untuk mengaktifkan pasir waktu tersebuat, Dustan hidup kembali karena waktu berputar mundur sebelum kejadian Dustan bunuh diri. Tetapi setelah itu, Tus dibunuh oleh Nizam, dan Dastan dilumpuhkan oleh Hassasin lain. Belati sekali lagi di tangan Nizam, tapi Dastan berhasil mengalahkan Hassasin dengan bantuan Tamina. Dia menyadari bahwa Hassansin telah menjadi mata-mata di dalam kota Alamut. Nizam pergi ke gua di bawah Sandglass Alamut bersama dengan Tamina, sebagai usaha untuk menghentikan niat buruk Noam serta menggagalkan kutukan para dewa. Tamina membuka gerbang rahasia menuju ke ruangan itu, yang memungkinkan mereka untuk mengambil jalan pintas ke Sandglass. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan pemimpin Hassansins, namun, setelah berjuang dekat, Dastan berhasil menikam mati para Hassansin sebelum melemparkannya ke dalam jurang. Mereka kemudian berhasil menemukan Nizam saat ia akan menembus Sandglass dengan Belati Waktu. Selama konfrontasi terakhir, Nizam medorong Tamina di tepi jurang dan Dastan berhasil menangkap tangan Tamina. Tamina menolak pertolongan Dustan dan meminta Dustan melepaskan pegangannya dan mengorbankan dirinya untuk menghentikan Nizam. Dastan terlibat perkelahian dengan Nizam sampai keduanya sama-sama berpegangan pada Belati Waktu. Dastan kemudian menggunakan Permata Belati  Waktu untuk membuka Sandglass dan menggunakan kekuatan waktu tersebut. The Sandglass perlahan-lahan retak dan badai pasir menghancurkan Alamut. Dastan kemudian dapat menggunakan Belati dan memutar kembali waktu Sandglass dan berhasil kembali ke masa setelah Persia berhasil menaklukan kota suci Alamut saat pertama kali dia menemukan Belati Waktu. Dastan memanfaatkan kesempatan itu untuk mencegah rencana jahat Nizam tadi dengan mengumumkan kebohongan Noam kepada pasukan Persia saudara-saudaranya, Dustan menceritakan ungkapkan Tus yang menceritakan tentang pertemuan dengan ayah mereka sebelum serangan. Noam Sadar posisinya terdesak saat itu, Nizam mencoba untuk membunuh Dastan tetapi akhirnya mati oleh pisau Tus. Setelah meminta maaf kepada putrid Tamina, Tus mensugesti bahwa Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai suatu pertanda baik untuk keduanya dan bagi kota Alamut dan Kerajaan Persia. Sang Pangeran Dustan mengembalikani Belati Waktu kepada Tamina sebagai hadiah, Tamina terkejut.Mereka kemudian bertemu dalam suatu tempat dan membicarakan hal yang sudah dialami Dustan sebelum kembali dari waktu masa depan ketika dia berpetualang bersama Tamina, Putri Tamina terkejut terhadap perubahan mendadak Dastan dalam perilakunya yang lebih perhatian dan mengisyaratkan bahwa ia mungkin telah menemukan sesuatu yang akan menentukan nasib mereka sendiri. Perlu diketahui,, film ini seru banget lho.. sayang kalo sampai ga nonton.. ditunggu ya komentarnya.. 

 
Ayo share ke temen - temen kamu dengan Facebook, Twitter, dan masih banyak lainnya

Gabung Milis Yuk..

Berlangganan artikel INILAH INFO terbaru via Email

twitter iklan koranfacebook iklan korangoogle pluslinkedinrss feedemail

Advertisment

Stats Info

stats online users